Ilmu adalah perkara yang mulia dan guru adalah orang yang
mengantarkan seseorang untuk mencapai kemulian itu. Guru begitu memiliki
peranan penting dalam proses belajar siswa. Guru juga harus bisa
memberikan pencerahahan bagi siswanya dan mampu melahirkan siswa yang
tangguh, siap menghadapi aneka tantangan sekaligus memberi perubahan
yang hebat bagi kehidupannya.
Pencerahan itu pasti lahir dari guru
yang inspiratif. Tak salah kalau buku bertajuk “Menjadi Guru
Inspiratif” ini menarik ditelaah para guru di masa depan. Istilah guru
inspiratif yang dipaparkan penulis buku ini adalah guru yang memiliki
orientasi jauh lebih luas. Guru inspiratif memilih melakukan tindakan
yang sangat strategis, yaitu bagaimana ia mampu memberikan perspektif
yang mencerahkan. Guru inspiratif menawarkan perspektif yang
memberdayakan, menghasilkan energi yang kreatif.
Guru inspiratif
tidak hanya melahirkan daya tarik dan spirit perubahan terhadap diri
siswanya dari aspek diri pribadinya semata, tetapi ia juga harus mampu
mendesain iklim dan suasana yang juga inspiratif. Penciptaan pola yang
inspiratif akan semakin memperkukuh karakter dan sifat inspiratif yang
ada pada diri guru. Perpaduan keduanya yaitu karakter diri guru dan
suasana pembelajaran akan menjadikan dimensi inspiratif, semakin
menemukan momentum untuk mengkristalkan dan emmbangun energy perubahan
positif dalam diri setiap siswa.
Dalam usaha untuk menciptakan
iklim pembelajaran yang inspiratif, aspek paling utama yang harus
diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk tenagn dan menyukai terhadap pelajaran.
Penciptaan
suasana pembelajaran yang inspiratif sangat penting artinya untuk
semakin mengukuhkan dan mendukung kekuatan inspiratif yang bersumber
dari diri pribadi guru. Dua aspek ini –pribadi guru dan suasana
pembelajaran- pada gilirannya akan mampu mengakumulasikan potensi dalam
diri para siswanya untuk semakin meningkatkan kapasitas dan
kapabilitasnya. Modal inilah yang pada gilirannya dapat dilejitkan untuk
melakukan perubahan menujuh arah pencapaian cita-cita hidup, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka pendek, para
siswa mampu menjadi siswa dengan prestasi belajar yang memuaskan.
Sedangakan cita-cita jangka panjangnya adalah bagaimana menjadi pribadi
yang sukses dalam makna yang luas; sukses hidup, keluarga, profesi,
social, dan kemasyarakatan.
Inilah catatan penting dalam dunia
pendidikan di Indonesia, khusunya terkait dengan proses pembelajaran
bahasa arab, seringkali bahasa menjadi rumit dan menyebalkan karean
proses pembelajaran yang kering dengan inovasi dan inspirasi. Proses
pembelajajaran tidak sekedar mengandalkan metodologi yang ada dalam
kurikulum pendidikan, tetapi juga membangun suasana yang produktif
sehingga proses pendidikan memungkinkan semakin aktif dan kreatifnya
siswa dalam proses pembelajaran. Guru akan lebih tepat sebagai
fasilitator, motivator, dan inspirator.
Menempatkan guru dalam
suasana pendidikan yang produktif akan menumbuhkan gerak kreatif siswa
dalam memahami pelajaran. Suasana produktif bisa dilihat dari
meningkatnya semangat siswa dalam belajar, semakin melejitnya prestasi
siswa dan makin kompetitifnya meraih ilmu yang semakin tinggi dan
bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar