Di bawah ini adalah dalil-dalil tentang shalawat baik dari Al-Quran maupun Al-Hadis Nabi Saw., serta para ulama
AL-QUR’AN
1. Surat Al-Ahzâb ayat 43:
Artinya: “Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohon ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya yang terang”.
2. Surah Al-Ahzâb ayat 56:
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Maksud Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi
rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan
ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang mu’min kepada Nabi Saw.
dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan “Allâhumma
Shalli ‘alâ Muhammad”
Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan “Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.”
AL-HADIST
1. “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi
zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (HR. IbnMurdaweh)
2. “Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda janganlah kamu menjadikan
rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku
sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena
shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû
Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî, bahwa perintah shalawat ini
terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Ada yang berkata pada malam Isra’ dan
ada pula yang berkata dalam bulan Sya’ban. Dan oleh karena itulah bulan
Sya’ban dinamai dengan “Syahrush Shalâti” karena dalam bulan itulah
turunnya ayat 56, Surah ke-33 Al-Ahzâb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar